kampanye desa sadar KB desa kalongan mahasiswa unnes

Kalongan– Tim KKN Alternatif 2A UNNES 2019 Desa Kalongan mengadakan penyuluhan program keluarga berencana (KB) dengan pembahasan utama ‘Banyak anak banyak rezeki?’ Kamis, 22 Agustus 2019. Jam 09.00 WIB di aula Balai Desa Kalongan. Dalam sambutannya Pak Fajar Abu Rizky sebagai Sekretaris Desa menyampaikan “KB ini sangat penting untuk pengendalian penduduk, serta memantau perkembangan putra-putri agar tidak terlambat. Memang banyak anak banyak rezeki, tetapi harus dikendalikan”.

Koordinator Mahasiswa Desa (Kormades) mengatakan bahwa progam ini sangat penting dalam upaya kesejahteraan keluarga. “Program KB tidak hanya berorientasi pada jumlah anak saja, sebab jika mungkin selama ini orang masih berpikir banyak anak banyak rezeki. Sekarang ini justru bisa jadi tidak relevan karena mengingat ekonomi sandang, papan, pangan dan kesejahteraan dari keluarga juga.”

Penyuluhan KB ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya program KB di era ini. Pada kegiatan ini Ibu Dwi Agustina Susanti A.Md., Keb. menyampaikan mengenai berbagai metode yang digunakan dalam program KB. Pertama, mengenai Tubektomi yang terdiri dari MOW dan MOP. Dalam penyampaiannya dijelaskan pula mengenai efek samping dari MOW dan MOP. Pemateri juga menjelaskan  mengenai beberapa alat – alat yang digunakan dalam program KB seperti, kondom, pil dan suntik, implan, dan spiral.

Bersama-Puskesmas-Kalongan-Mahasiswa-Unnes-Semarang-Kampanyekan-Desa-Sadar-KB

Ibu Dwi Agustina Susanti A. Md. Keb., menyampaikan mengenai penggunaan pil KB yang baik yaitu dikonsumsi rutin satu tablet setiap hari. Namun, apabila lupa mengonsumsi maka di hari selanjutnya harus minum dua tablet sekaligus. “Untuk penggunaan yang berupa pil maka wajib rutin, satu hari harus satu tablet. Kalaupun lupa meminumnya maka hari selanjutnya minum langsung dua tablet.”

Sedangkan untuk penggunaan suntik beliau menganjurkan bahwa dalam penggunaan suntik KB ketika sudah suntik sebanyak 10 kali disarankan untuk berhenti terlebih dahulu minimal selama 6 bulan. “Sebab kalau untuk suntik dalam jangka panjang akan ada efek sampingnya  kepada kesuburan.”  Ujar Dwi agustina dalam paparannya.

Untuk ibu menyusui disarankan untuk suntik dengan jangka waktu 3 bulan agar produksi ASI tidak terhambat. Selanjutnya yaitu penggunaan implan, ibu Dwi Agustina Susanti A. Md. Keb., menyampaikan penggunaan implan sebanyak 2 kapsul. Tingkat keberhasilan metode implant bisa mencapai 99%. Implan digunakan dengan cara dimasukkan ke bawah kulit lengan atas. Sedangkan alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim disebut spiral. Waktu penggunaan alat kontrasepsi ini bisa mencapai 10 tahun.

            Ada sekitar empat puluh peserta dari ibu-ibu PKK dan Kader Penggerak Posyandu mengikuti acara ini. Mereka sangat senang dan berharap kesadaran KB di Desa Kalongan menjadi meningkat setalah adanya program seperti ini. “Saya cukup senang, ini program yang bagus dari adek-adek KKN Unnes. Saya berharap ini nanti bermanfaat dan meningkatkan masyarakat dalam hal Keluarga Berencana (KB) terutama di Desa Kalongan.” Ujar Niswatul Choiriyah yang merupakan salah satu peserta acara tersebut.

Penulis: Tim KKN Alternatif 2A Unnes 2019
Bersama Puskesmas Kalongan Mahasiswa Unnes Semarang Kampanyekan Desa Sadar KB

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *