Pencegahan Stunting di Desa Kalongan: Peran Gizi dalam Tumbuh Kembang Anak

Pencegahan Stunting di Desa Kalongan: Peran Gizi dalam Tumbuh Kembang Anak

Pencegahan Stunting di Desa Kalongan: Peran Gizi dalam Tumbuh Kembang Anak

Desa Kalongan, Maret 2025 – Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang, yang berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Stunting dapat dimulai sejak bayi berada dalam kandungan, melalui kekurangan gizi ibu hamil, dan berlanjut hingga usia dua tahun. Meskipun tanda-tanda stunting sering kali baru tampak jelas setelah anak berumur dua tahun, dampaknya bisa sangat panjang. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga dapat menghambat perkembangan kognitif dan kemampuan motoriknya, yang sangat penting bagi kemampuan belajar dan adaptasi sosial di masa depan. Selain itu, stunting dapat menyebabkan gangguan pada sistem imun tubuh, meningkatkan risiko penyakit infeksi, dan berkontribusi pada gangguan fungsi tubuh lainnya yang berdampak pada kualitas hidup jangka panjang. Oleh karena itu, pencegahan stunting melalui perbaikan pola makan yang seimbang, pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil, serta pemberian makanan bergizi pada anak sejak dini sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Untuk mencegah stunting, diperlukan upaya sejak dini, terutama selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan anak.

*Siklus Stunting dan Faktor Risiko*

Siklus stunting akan terus berlangsung apabila tidak segera diatasi. Berikut adalah faktor yang berkontribusi terhadap risiko stunting:

Remaja putri kurang gizi (kurus/KEK)

Ibu hamil kurang gizi dan anemia

Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau prematur

Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif

MP-ASI yang tidak tepat

Pola makan dan pola asuh yang kurang tepat

Infeksi berulang dan kurangnya kebersihan lingkungan

*Upaya Pencegahan Stunting*

Untuk mencegah stunting, diperlukan pendekatan melalui pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan air bersih.

 

1. Pola Makan yang Tepat

Makanan memiliki tiga fungsi utama (Tri Guna Makanan):

– Sumber tenaga → karbohidrat (nasi, jagung, ubi) dan lemak (minyak, margarin, mentega).

– Sumber pembangun → protein hewani dan nabati (ikan, telur, kacang-kacangan).

– Sumber pengatur → vitamin dan mineral (sayur dan buah).

 

2. Pemberian Makan Bayi dan Anak

– 0–6 bulan: Semua kebutuhan gizi bayi dipenuhi oleh ASI eksklusif.

– 6–12 bulan: ASI memenuhi ½ kebutuhan gizi bayi, sehingga harus diberikan MP-ASI yang sesuai.

– 12–24 bulan: ASI memenuhi ⅓ kebutuhan gizi bayi, MP-ASI harus lebih bervariasi dan bergizi.

 

3. Perbaikan Sanitasi dan Air Bersih

– Masyarakat harus menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

– Lingkungan harus bersih, terutama sumber air yang digunakan untuk konsumsi.

– Hindari buang air besar sembarangan dan pastikan ketersediaan sanitasi yang memadai.

 

*Asupan Gizi Selama Kehamilan*

Asupan gizi selama kehamilan memainkan peran yang sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin. Selama kehamilan, tubuh ibu mengalami perubahan yang memerlukan tambahan nutrisi agar ibu tetap sehat dan janin dapat berkembang dengan baik. Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan kalori dan nutrisi yang lebih tinggi, karena janin juga membutuhkan energi untuk tumbuh. Ibu hamil disarankan untuk makan satu porsi lebih banyak dari biasanya untuk memastikan bahwa kebutuhan kalori tercukupi. Makanan yang dikonsumsi harus beragam dan seimbang, dengan banyak mengonsumsi sayuran, buah-buahan, sumber protein (terutama protein hewani yang mengandung asam amino penting), serta karbohidrat kompleks dan lemak sehat. Makanan lokal yang beragam tanpa pantangan (kecuali ada alergi tertentu) dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil.

Selain itu, ibu hamil perlu memperhatikan asupan protein hewani, seperti daging, ikan, dan telur, karena protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, terutama pembentukan jaringan dan organ-organ tubuh. Penting juga untuk mengonsumsi cukup air putih, sekitar 8-10 gelas per hari, agar tubuh terhidrasi dengan baik, menghindari dehidrasi yang bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Konsumsi zat besi juga sangat penting selama kehamilan untuk mencegah anemia, sehingga ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi tablet tambah darah yang mengandung minimal 90 mg zat besi sepanjang kehamilan. Selain itu, menghindari minum teh atau kopi saat makan juga perlu diperhatikan, karena keduanya dapat mengganggu penyerapan zat besi dalam tubuh. Penggunaan garam beryodium sangat dianjurkan karena yodium berperan penting dalam mendukung kesehatan tiroid ibu dan perkembangan sistem saraf janin. Dengan memperhatikan asupan gizi yang tepat selama kehamilan, ibu dapat memastikan dirinya tetap sehat dan janin berkembang optimal.

Asupan Gizi Selama Menyusui

– Ibu menyusui harus makan dua porsi lebih banyak dari biasanya.

– Tidak ada pantangan makanan kecuali ada alergi.

– Semakin sering ASI dihisap, semakin banyak produksi ASI.

– Minum air yang cukup (8–10 gelas per hari).

 

 

*Inisiasi Menyusu Dini (IMD)*

IMD adalah proses menyusu segera setelah lahir dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dalam satu jam pertama.

 

*ASI Eksklusif*

– Bayi disusui tanpa dijadwal dan tanpa batasan waktu (on-demand feeding), 8–12 kali sehari.

– Bayi harus menyusu hingga melepas payudara sendiri untuk mendapatkan ASI akhir (hind milk) yang kaya lemak.

 

*Dampak Jika Stunting Tidak Dicegah*

Jika tidak dicegah, stunting akan terus berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dampaknya meliputi:

– Kesehatan anak menurun → daya tahan tubuh lemah, mudah sakit.

– Pertumbuhan terhambat → anak lebih pendek dari standar usianya.

– Kemampuan kognitif menurun → berpengaruh terhadap prestasi dan produktivitas saat dewasa.

 

Dengan menerapkan pola makan sehat, pola asuh yang baik, serta menjaga sanitasi dan kebersihan lingkungan, kita dapat mencegah stunting di Desa Kalongan. Mari bersama wujudkan generasi yang sehat dan cerdas!

Share this post