Potensi Desa

POTENSI DESA KALONGAN

Desa Kalongan mempunyai berbagai potensi yaitu banyaknya penduduk usia produktif yang menyebabkan besarnya jumlah tenaga kerja, jaringan jalan dekat dengan pusat kota, sebagai pusat pelayanan pemerintahan, dan produktivitas pertanian yang tinggi. Adanya beberapa potensi tersebut, maka perlu diketahui potensi unggulan di Desa Kalongan. Potensi unggulan dapat dihitung dengan menggunakan matriks potensi. Berikut ini merupakan matriks potensi unggulan di Desa Kalongan.

Matriks Potensi Unggulan

No Potensi Unggulan Usia Produktif Tinggi Jaringan Jalan Dekat Dengan Pusat Kota Pusat Pelayanan Pemerintah Produktivitas Pertanian Yang Tinggi Jumlah Urutan
1 Usia Produktif Tinggi 0 0 2 2 II
2 Jaringan Jalan Dekat Dengan Pusat  Kota 0 2 0 2 II
3 Pusat Pelayanan Pemerintah 0 2 0 2 II
4 Produktivitas Pertanian Yang Tinggi 2 1 0 3 I

Sumber: Hasil Analisis Kelompok Kerja Praktik Desa Kalongan, 2022

Keterangan:0 = tidak memiliki keterkaitan

1 = keterkaitan tidak langsung

2 = keterkaitan langsung

Potensi Desa Kalongan yang paling unggul adalah produktivitas hasil pertanian yang tinggi. Pertanian di Desa Kalongan yang paling menonjol adalah produksi tanaman padi. Hal ini juga didukung oleh keberadaan lahan pertanian yang cukup luas. Potensi unggul yang selanjutnya yaitu usia produktif tinggi. Usia produktif di Desa Kalogan tergolong tinggi apabila dibandingkan dengan kelompok usia yang lain. Hal ini terjadi karena mobilitas penduduk yang rendah. Penduduk usia produktif di desa tersebut memiliki potensi untuk bisa mengembangkan desa menjadi lebih maju baik dari segi ekonomi maupun sosial karena jumlah tenaga kerja yang besar. Potensi selanjutnya yaitu jaringan jalan dekat dengan pusat kota. Jalan di Desa Kalongan merupakan salah satu jalan yang menghubungkan Desa Kalongan dan desa di sekitarnya dengan pusat kota Kecamatan Ungaran Timur yaitu Kelurahan Gedanganak. Adanya jalan tersebut berpotensi pada perkembangan aktivitas di Desa Kalongan karena jaraknya yang dekat dengan kota. Potensi selanjutnya yaitu Desa Kalongan sebagai pusat pelayanan pemerintahan. Kantor Kecamatan Ungaran Timur berada di Desa Kalongan tepatnya di Dusun Glepung, menyebabkan Desa Kalongan menjadi pusat pelayanan pemerintahan masyarakat satu kecamatan.

Permasalahan

Berdasarkan analisis pada setiap aspek, diperoleh beberapa masalah di Desa Kalongan yaitu minimnya kualitas SDM, pemanfaatan drainase yang kurang maksimal, terdapat jalan yang masih rusak, dan adanya perubahan lahan non terbangun menjadi lahan terbangun yang mempengaruhi luas lahan pertanian. Desa Kalongan memiliki masalah di beberapa aspek sehingga masalah yang ada dapat diketahui tingkat urgensinya dengan membuat matriks masalah utama. Berikut ini merupakan matriks masalah utama di Desa Kalongan.

Matriks Masalah Utama

No Masalah Utama Minimnya SDM Pemanfaatan Drainase Kurang Maksimal Masih terdapat jalan yang rusak Adanya perubahan lahan non terbangun menjadi terbangun Jumlah Urutan
1 Minimnya SDM 1 1 0 3 II
2 Pemanfaatan Drainase Kurang Maksimal 1 0 0 1 IV
3 Masih terdapat jalan yang rusak 1 0 2 4 I
4 Adanya perubahan lahan non terbangun menjadi terbangun 0 0 1 2 III

Sumber: Hasil Analisis Kelompok Kerja Praktik Desa Kalongan, 2022

Keterangan:0 = tidak memiliki keterkaitan

1 = keterkaitan tidak langsung

2 = keterkaitan langsung

Terkait dengan penanganan permasalahan di Desa Kalongan, masalah yang utama yaitu terdapat jalan yang masih rusak. Jalan di beberapa wilayah Desa Kalongan mengalami kerusakan dengan banyaknya lubang dan berbahan dasar batu atau tanah sehingga apabila hujan, jalan menjadi licin dan membahayakan pengguna jalan. Jalan menjadi semakin rusak karena dilewati oleh kendaraan bermuatan berat. Masalah kedua yang harus ditangani yaitu minimnya SDM. Masyarakat di Desa Kalongan rata-rata berpendidikan terakhir tingkat SD dan tergolong rendah, menyebabkan masyarakat Desa Kalongan memiliki kualitas SDM yang rendah. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat karena masyarakat akan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Masalah ketiga yang harus ditangani yaitu adanya perubahan lahan non terbangun menjadi lahan terbangun. Masalah ini terjadi karena kebutuhan akan tempat permukiman yang semakin tinggi. Lahan non terbangun yang dialih fungsikan menjadi lahan terbangun adalah lahan pertanian. Lahan pertanian yang semakin berkurang dapat menyebabkan berkurangnya hasil produksi pertanian dan hilangnya mata pencaharian masyarakat sebagai petani karena tidak memiliki lahan pertanian. Masalah keempat yang harus ditangani yaitu pemanfaatan drainase yang kurang maksimal. Drainase sudah terdapat hampir di setiap wilayah Desa Kalongan, namun keberadaannya tidak cukup berpengaruh. Pada beberapa wilayah masih terdapat drainase yang kurang terawat sehingga banyak material yang menyumbat aliran air.


PRASARANA
Desa Kalongan

Prasarana Drainase

Prasarana Sanitasi

Prasarana Listrik

Prasarana Jaringan Jalan

Prasarana Irigasi

Sarana Desa Kalongan

Pengertian sarana menurut pendapat para ahli salah satunya Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat, seorang pakar psikologi islam yang berpendapat sarana merupakan sesuatu yang bisa mempermudah upaya serta memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Sarana Pendidikan
Sarana Kesehatan
Sarana Peribadatan
Sarana Pemerintahan
Sarana RTH/Olahraga

POTENSI DESA KALONGAN

KETERPUSATAN AKTIVITAS

Sistem aktivitas di suatu daerah pasti memiliki pusat tertentu sehingga jenis aktivitas di daerah tersebut dapat dikenali dengan mudah. Aktivitas di Desa Kalongan meliputi aktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, permukiman, dll. Berikut ini merupakan peta pusat aktivitas di Desa Kalongan.
Sistem aktivitas yang ada di Desa Kalongan dibagi menjadi tiga jenis yaitu keterpusatan aktivitas tinggi, sedang, dan rendah. Aktivitas tinggi berpusat pada Dusun Kajangan dan Dusun Kalongan. Dimana di dusun Kajangan terdapat banyak aktivitas perdagangan apabila dibandingkan dengan dusun yang lainnya. Dusun Kajangan juga berada tepat di tengah wilayah Desa Kalongan sehingga sangat strategis dan mudah dijangkau dari berbagai dusun disekitarnya. Selain itu, kantor kepala desa juga berada di dusun tersebut, sehingga menambah aktivitas yang ada di Dusun Kajangan. Aktivitas sedang berada di Dusun Dampu, Dusun Bandungan, Dusun Pringkurung, Dusun Tompogunung, Dusun Ngaliyan, Dusun Glepung, Dusun Mendiro, Dusun Bulu. Aktivitas sedang di Desa Kalongan rata-rata meliputi aktivitas permukiman dengan sarana prasarana yang cukup memadai. Sedangkan aktivitas rendah terdapat di Dusun Sipete dan Dusun Sigude. Aktivitas rendah di Desa Kalongan meliputi aktivitas permukiman dengan sarana prasarana yang kurang memadai, seperti jaringan jalan yang masih rusak.

TATA GUNA LAHAN

Desa Kalongan memiliki tata guna lahan yang berbeda-beda, berikut ini merupakan jenis tata guna lahan yang ada di Desa Kalongan:

Peta penggunaan lahan menunjukkan bahwa Desa Kalongan memiliki jenis penggunaan lahan yaitu belukar/semak, kebun, permukiman, sawah tadah hujan, dan tegalan. Namun kebun paling mendominasi penggunaan lahan yang ada di desa tersebut, karena hampir setiap dusun memilikinya. Permukiman dan sawah tadah hujan hampir sebanding luasnya. Sawah tadah hujan ada di Dusun Ngaliyan, Dusun Glepung, Dusun Kalongan, Dusun Mendiro, Dusun Sipete, Dusun Rejowinangun, dan Dusun Sigude. Sedangkan semak belukar dan tegal hanya terdapat sedikit di beberapa wilayah Desa Kalongan.

  • Desa Kalongan memiliki luas sebesar 863,3 hektar, dengan berbagai jenis tata guna lahan. Berikut ini luas setiap jenis tata guna lahan yang ada di Desa Kalongan:

Persentase Luas Tata Guna Lahan Desa Kalongan Tahun 2022

Jenis Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
Tanah Sawah 76 8,80
Tanah Kering 553 64,06
Tanah Perkebunan 102,3 11,85
Tanah Fasilitas Umum 70 8,11
Tanah Hutan 62 7,18
Total 863,3 100

Sumber: Hasil Analisis Kelompok Kerja Praktik Desa Kalongan, 2022

Tabel persentase luas tata guna lahan Desa Kalongan menunjukkan bahwa luas lahan paling besar adalah tanah kering dengan persentase sebesar 64,08%. Kemudian dilanjutkan dengan lahan perkebunan sebesar 11,85%, lahan sawah sebesar 8,80%, dan lahan fasilitas umum sebesar 8,11%. Sedangkan untuk luas lahan paling kecil adalah tanah hutan yaitu sebesar 7,18%.

Lahan di Desa Kalongan mengalami perkembangan dari tahun 2012 sampai tahun 2016. Tabel dibawah ini menunjukkan adanya perubahan luas lahan terbangun dan non terbangun di Desa Kalongan. Berikut ini merupakan perkembangan lahan di Desa Kalongan.

Luas Lahan Terbangun dan Non Terbangun

Jenis Lahan Luas Lahan (Ha) Perubahan
2012 2013 2014 2015 2016
Terbangun 139,7 140,67 148,31 172,74 172,8 33,1
Non Terbangun 728,6 727,63 719,99 695,56 695,5 -33,1
Total 868,3 868,3 868,3 868,3 868,3

Sumber: Hasil Analisis Kelompok Kerja Praktik Desa Kalongan, 2022

Tabel luas lahan terbangun dan non terbangun tersebut menunjukkan bahwa luas lahan terbangun pada tahun 2012 sebesar 139,7 Ha sedangkan pada tahun 2016 menjadi 172,8 Ha. Lahan terbangun mengalami perkembangan sebesar 33,1 Ha selama kurun waktu lima tahun.

  • Lahan terbangun yang semakin meningkat menyebabkan lahan non terbangun berkurang.
  • Lahan non terbangun yang berkurang adalah lahan pertanian.
  • Lahan pertanian yang dialihfungsikan menjadi lahan permukiman disebabkan oleh kebutuhan akan tempat permukiman yang semakin besar.

Namun, hal ini juga berdampak pada sektor pertanian, seperti produktivitas padi yang semakin berkurang dan hilangnya mata pencaharian masyarakat sebagai petani karena tidak memiliki lahan pertanian.

_